Siaran Sepakbola Liga Eropa dan Puasa Ramadhan (bagian-3, bersambung) (Catatan Perjalanan Dinas AKN Pacitan dalam Joint Working Group (JWG) di Perancis

30 juni 2022 – Siaran Sepakbola Liga Eropa dan Puasa Ramadhan (bagian-3, bersambung)
(Catatan Perjalanan Dinas AKN Pacitan dalam Joint Working Group (JWG) di Perancis

———————–
Sekarang saya baru tahu, mengapa siaran langsung pertandingan sepakbola liga Eropa (liga Inggris, Liga Spanyol, liga Italia dan sebagainya) selalu disiarkan pada jam 03.00 WIB dini hari.  Sekarang saya juga baru tahu mengapa berpuasa Ramadhan di Eropa saat musim panas seperti sekarang ini (bulan Juni-Agustus) tantangannya sangat berat. Jika kemarin-kemarin saya tahu tentang ini karena hanya membaca dari media, tetapi saat ini saya benar-benar tahu jawabannya. Pergerakan semu matahari adalah jawabannya. 

Pada setiap bulan Juni seperti saat ini, posisi matahari berada di sebelah utara garis katulistiwa. Oleh karena itu maka negara-negara yang berada di wilayah ini memiliki waktu siang yang lebih lama daripada di negara sebelah selatan garis katulistiwa. Waktu siang di negara ini lebih lama daripada waktu malamnya. Pada hari ini saja misalnya, Rabu, 29 Juni 2022, matahari terbenam pukul 22.01, Isya 23.20, Shubuh 04.17 dan matahari terbit pukul 05.37. 

Di Indonesia, biasanya waktu Maghrib dianggap masih sore dan Isya dianggap sudah mulai malam. Jam 12 malam dikatakan tengah malam. Kondisi berbeda terjadi di Perancis dan di Eropa pada umumnya. Di Eropa jam dua belas malam baru saja melaksanakan sholat Isya, padahal kalau di Indonesia, jam segini kita sudah lelap dengan mimpi indah. Oleh karena itu, karena di Eropa jam 22-23 dianggap masih ‘sore’ maka siaran langsung pertandingan sepak bola sering dilakukan pada waktu ini dan kita bisa menikmatinya pukul 03.00 dini hari. Waktu Indonesia Barat (WIB) lebih cepat 5 jam daripada waktu di Perancis. 

Lalu bagaimana dengan ‘beratnya’ puasa di Eropa? Saat matahari berada di sebelah utara garis katulistiwa, (Maret-September), waktu puasa di Eropa lebih dari 14 jam. Andai saja bulan Ramadhan jatuh pada bulan ini, maka orang Perancis harus menahan lapar dan dahaga selama 16,5 jam. Negara-negara di daerah kutub utara mengalami waktu siang yang lebih lama lagi, misal di negara Swedia, Norwegia, Finlandia, Rusia dsb. Orang-orang di negara ini harus berpuasa sekitar 20-21 jam. Mereka berbuka saat matahari terbenam pukul 22.47 (hampir jam 11 malam) kemudian harus selesai makan sahur jam 02.28 dinihari saat waktu shubuh tiba. 

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Bersyukurlah kita hidup di Indonesia, dimana pun posisi matahari, entah itu di selatan, di tengah atau di utara garis katulistiwa, perbedaan waktu antara siang dan malam tidak terpaut jauh sehingga waktu siang dan malam pun relatif sama. Posisi negara kita yang dilalui garis katulistiwa menjadikan kita berpuasa ‘hanya’ sekitar 13 jam.

–Bersambung–

( 30 Juni – Prof.Dr.Joko Triyono, S.T., M.T. )

#aknpacitan
#aknpacitan2022
#akademikomunitasnegeri
#akademikomunitasnegeripacitan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Table of Contents